6 Langkah Menentukan Sistem Pemasangan Pintu Lipat
Pintu sistem lipat yang sering juga disebut pintu folding adalah salah satu bukaan pintu yang menjadi pilihan favorit desain interior yang menghadirkan solusi praktis untuk memaksimalkan penggunaan ruang, terutama sebagai penyekat ruangan. Pintu lipat juga menciptakan koneksi visual antar ruangan.
Sedangkan pintu lipat garasi dipilih untuk dapat memaksimalkan ruangan yang ada didalam garasi, umumnya dipergunakan pula sebagai sistem bukaan untuk ruko atau showroom yang biasanya terdapat barang display didalamnya.
Jenis pintu ini terdiri dari beberapa panel atau daun pintu yang saling terhubung dan dapat dilipat saat dibuka. Namun, agar pintu lipat berfungsi dengan optimal dan tahan lama, memilih komponen yang tepat menjadi langkah penting.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menentukan pemasangan pintu sistem lipat:
1. Menentukan Lokasi dan Fungsi Pintu
Langkah pertama adalah menentukan di mana pintu lipat akan dipasang dan fungsi utama pintu tersebut.
Pintu untuk garasi, roko, showroom atau gudang dimana faktor keamanan menjadi pertimbangan utama memerlukan material yang kuat dan tahan lama, serta memiliki perlindungan ekstra terhadap benturan.
Pintu untuk ruang dalam (indoor) biasanya digunakan untuk memisahkan dua ruangan, seperti ruang tamu dan ruang keluarga di dalam rumah, atau sebagai penyekat ruangan di kantor maupun bangunan komersial lainnya.
Pintu ruang luar (outdoor), cocok untuk akses ke taman atau teras, memberikan kesan terbuka dengan menyatukan area dalam dan luar.
Pemilihan lokasi dan fungsi sangat mempengaruhi bahan, jenis rel, dan sistem pemasangan yang diperlukan untuk pintu lipat.
2. Mengukur Opening
Mengukur opening/gawangan dengan akurat adalah langkah yang sangat penting, seperti lebar, tinggi, dan pastikan ada cukup ruang antara rel dan lipatan pintu agar berfungsi baik pada saat pintu dibuka.
Kesalahan dalam pengukuran, seperti adanya perbedaan tinggi di beberapa titik dapat menyebabkan pintu tidak pas atau mekanisme rel tidak bekerja secara optimal.
3. Memilih Material dan Menentukan Jumlah Daun Pintu
Pemilihan material pintu, seperti kayu, baja, aluminium, upvc maupun kaca disesuaikan dengan fungsi pintu, gaya dekorasi dan kebutuhan ruangan.
Menentukan jumlah daun pintu lipat tergantung pada ukuran bukaan dan desain yang diinginkan. Penggunaan daun pintu lebar agar pintu lebih mudah dilipat dan digerakkan, sebaliknya daun pintu yang lebih kecil akan memberikan tampilan yang lebih sederhana.
Perhatikan juga ukuran dan berat setiap daun pintu untuk memastikan mekanisme lipat tetap stabil.
4. Memilih Sistem Rel, Roda dan Engsel
Rel dan roda adalah komponen yang memungkinkan pintu bergerak dengan mulus. Tanpa rel dan roda yang berkualitas, pintu lipat mungkin akan banyak menemukan kendala dan sulit dioperasikan.
Pastikan rel dipasang dengan presisi untuk mencegah macetnya roda saat pintu digerakkan. Kombinasi rel dan roda yang tepat akan meningkatkan kenyamanan penggunaan pintu lipat.
Engsel adalah salah satu komponen paling penting dalam pintu lipat. Engsel menghubungkan setiap daun pintu dan memungkinkan gerakan lipatan saat pintu dibuka. Pastikan jumlah engsel cukup untuk menahan berat daun pintu secara stabil.
Rel, roda dan engsel berkualitas tinggi akan memastikan pintu dapat dibuka-tutup dengan lancar tanpa masalah seperti pintu turun atau macet.
5. Persiapan Pemasangan
Setelah menentukan material, komponen dan sistem mekanisme lainnya, perhatikan area pemasangan seperti dinding dan kusen yang harus kuat dan mampu menahan beban pintu
Pastikan dinding atau lantai tidak miring agar pintu dapat dipasang dengan presisi, dan bersihkan area dari debu atau kotoran yang dapat mengganggu pemasangan rel.
6. Sistem Pemasangan Pintu Lipat
Pemilihan Rel, jenis Roda dan Engsel merupakan komponen penting dari sistem pemasangan pintu lipat. Pilih sistem pemasangan dengan Roda sesuai dengan fungsi dan kebutuhan Anda.
Secara umum sistem pemasangan pintu lipat meliputi:
- Sistem Pemasangan Pintu Lipat Biasa dengan Roda Atas Tengah (RAT): Pemasangan rel di samping balok atas. Posisi rel di dalam ruangan untuk lipat ke dalam, dan rel di luar ruangan untuk lipat ke luar.

- Sistem Pemasangan Pintu Lipat Biasa dengan Roda Atas Tengah ‘L’ (RATL): Pemasangan sama dengan Sistem Pemasangan Roda Atas Tengah (RAT) tetapi pintu dipasang masuk skonneng.

- Sistem Pemasangan Pintu Lipat Pinggir dengan Roda Atas Lipat Pinggir (RALP): Pemasangan rel di bawah balok atas, dengan opsi lipat ke dalam atau ke luar ruangan. Perlu diperhatikan, lebar pintu bagian ujung kiri kanan menjadi lebih kecil disesuaikan dengan pemasangan as roda yang bergeser.

- Sistem Pemasangan Pintu Lipat Tengah dengan Roda Atas Lipat Tengah (RALT): Pemasangan rel juga di bawah balok atas. Pintu pada saat dibuka dibagi sama antara yang ke dalam dan ke luar. Perlu diperhatikan, lebar daun pintu bagian ujung kiri kanan menjadi setengah disesuaikan dengan pemasangan as roda yang bergeser ke tengah.
Pastikan pemasangan dilakukan oleh teknisi profesional. Pemasangan yang tepat akan memastikan semua komponen bekerja secara optimal dan mengurangi resiko kerusakan.
Menentukan pemasangan pintu sistem lipat membutuhkan perencanaan yang matang, mulai dari pemilihan lokasi, pengukuran yang presisi, hingga memilih material dan sistem mekanisme komponen roda yang tepat.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan pintu lipat tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga meningkatkan estetika ruang. Pintu lipat yang terpasang dengan benar akan memberikan kenyamanan dan keindahan yang bertahan lama.